Menjelang lebaran atau Idul Fitri harga-harga kebutuhan bahan pokok seperti beras, telur, minyak selalu mengalami lonjakan harga. Berdasarkan informasi dari Bulog untuk ketersediaan bahan pangan di Kabupaten Bekasi saat ini mencukupi. Namun dengan adanya kenaikan harga bahan pokok tentu menyulitkan masyarakat.
Gelar Pangan Murah serentak menyasar desa-desa berdasarkan data Food Security and Vulnerability Atlas (FsVA) atau Peta Kerawanan dan Keamanan Pangan yang ada pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi masuk dalam kategori agak rawan pangan.
Pemerintah Kabupaten Bekasi mengambil langkah intervensif lainnya dalam menjaga ketersediaan dan pasokan bahan pangan untuk masyarakat di Kabupaten Bekasi. Di antaranya melalui Operasi Beras Murah di tiap Kecamatan, memasok langsung beras dari Bulog kepada distributor atau toko penjual beras, serta penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Daerah dalam bentuk beras.
"Ini untuk memotong rantai pasok sehingga tidak langsung ke Distributor besar terlebih dahulu, tetapi langsung ke pengecer-pengecer sehingga harganya bisa lebih ditekan. Banyak upaya lainnya termasuk dalam upaya meningkatkan produksi pangan itu sendiri," Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan, saat membuka sekaligus meninjau secara langsung kegiatan Gelar Pangan Murah di Desa Sukasari Kecamatan Serang Baru. Rabu, 27/03/2024.
Gelar Pangan Murah Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi menyiapkan sebanyak 3.600 paket sembako bersubsidi yang berisi Beras Premiun 5 kg, Tepung Terigu 1 kg, Gula Pasir 1 kg, Minyak Goreng 1 Liter, dan telur ayam 500 gram.
Dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi, Abdur Rofiq, secara serentak kegiatan selenggarakan untuk 3.600 KK yang tersebar di sembilan desa dari delapan kecamatan se–Kabupaten Bekasi yang menjadi sasaran dari kegiatan tersebut.
"Masyarakat dapat menebus paket sembako murah tersebut dengan harga RP 36.400", ucapnya.
