Bakal Calon Bupati Karawang, Acep Jamhuri Tersandung Masalah Dengan Pengusaha Asal Garut

 

CYBERINDO.id - Program RTH Taman Rengasdengklok yang merupakan rangkaian kegiatan Relokasi Pasar Rengasdengklok ke Pasar Baru Proklamasi sampai saat ini masih menyisakan masalah yang tak kunjung selesai. Hal ini dimulai dari bulan Oktober 2022 dimana CV Ciputra Manggala Tunggal memenangkan tender Pembangunan Taman Rengasdengklok (Tahap I-Pemagaran). Haji Riyan (40 tahun) yang akrab disapa Haji Alex merupakan pengusaha asal Garut yang memenangkan tender tersebut. Namun dalam pelaksanaannya pekerjaan tersebut tidaklah berjalan mulus, dikarenakan lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan masih terdapat ribuan pedagang yang masih aktif berjualan. Hal tersebut mengakibatkan pelaksanaan pekerjaan tersebut menjadi mundur dan tertunda. Untuk mengantisipasi agar relokasi berjalan lancar Pemda Karawang melalui jajaran SKPD bekerja sama dengan keamanan dan beberapa tokoh masyarakat mengadakan beberapa upaya negosiasi dengan pedagang agar relokasi dapat dilakukan dan berjalan dengan tertib. Salah satu hasil dari negosiasi tersebut diantaranya adalah permintaan dari pedagang yang meminta untuk dibuatkan penampungan sementara dengan atap tertutup yang dapat menampung kurang lebih 580 pedagang yang belum memiliki kios, dikarenakan mereka beralasan bahwa harga yang dipatok Pemda Karawang dan Pengembang Pasar Swasta PT Visi Indonesia Mandiri (PT. VIM) terlalu mahal dan sangat tidak terjangkau. 

Sebagai bentuk realisasi dari permintaan pedagang Pemkab Karawang melalui Sekda Kab. Karawang H. Acep Jamhuri menginstruksikan H. Riyan membuat kan auning sementara di Pasar Baru Proklamasi. Saat memberikan keterangan kepada awak media ,H Riyan yang biasa di sapa H. Alex mengatakan ,waktu itu saya di berikan instruksi oleh pak sekda untuk membangun auning los sementara Relokasi Pasar Rengas Dengklok.

" Di mana kita di suruh mengerjakan tiga titik membangun auning los A,B,C dengan total anggaran sekitar 600 juta,setelah pekerjaan selesai kita baru di bayar. Bahasanya TB "Tinggal Bayar" namun setelah pembangunan auning tersebut yang dibayar baru untuk 1 Los Auning sebesar 190 Jutaan ,yang dua los lagi belum di bayar sampai sekarang dengan total tagihan sekitar 400 juta lagi ," terangnya.

Masih kata H. Alex " saya sudah berusaha untuk menagih namun belum ada penyelesaian,kita sudah beberapa kali datang ke kantor sekda namun belum ada penyelesaiyan ,kita sudah wa pak sekda tidak ada jawaban ,ke sekprinya pun sama tidak ada jawaban ,klu memang tidak ada itikad baik saya akan tempuh jalur hukum ,sangat di sayang kan padahal beliau akan mencalonkan Bupati ,seharunya seorang calon pemimpin itu harus bijak dalem menyelesaikan masalah jangan meng hindar," Tegasnya. (Red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak